BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan dirinya dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan
pendidikan.
Dalam
pendidikan akan terkandung unsur pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri adalah kegiatan belajar
mengajar (KBM) yang dilakukan guru secara terencana, terprogram , dan
sistematis. Artinya kegiatan belajar mengajar harus terlaksana dengan baik dan
hasilnya pun terukur.
Dalam pembelajaran, kondisi nyata
yang menyangkut siswa atau anak didik yang sering kita hadapi adalah :
1. Semangat
dan minat belajar rendah
2. Daya
hafal, pemahaman, pendalaman dan penerapan materi rendah
3. Banyak yang tidak memperoleh
pendidikan yang setara
4.
Kesenjangan interaksi antara siswa dan guru
Kondisi
siswa yang seperti tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh metode
pembelajaran. Karena dalam pembelajaran sehari-hari bisa kita lihat bahwa
metode pembelajaran seringkali membuat anak kurang bisa berinteraksi. Hal ini
dikarenakan :
1. Metode
pembelajaran yang searah.
2.
Membosankan dan tidak menyenangkan
3. Kurang interaktif dan komunikatif
4. Guru hanya mengejar target materi
Menurut Sehaller dan Lazarus menerangkan bahwa “Permainan
merupakan kegiatan manusia yang berlawanan dengan kerja dan kesungguhan hidup,
tetapi permainan itu merupakan imbangan antara kerja dan istirahat”.
Menurut Drijarkara
(1955 : 146) berpendapat bahwa “Dorongan untuk bermain itu pasti ada pada
setiap manusia. Akan tetapi lebih-lebih pada manusia muda, sebab itu sudah
semestinya bahwa permainan digunakan untuk
pendidikan”.
Kegiatan luar sekolah merupakan salah satu model
pembelajaran yang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berekspresi secara
fisik mental dan emosional di alam bebas.
Berdasarkan uraian di
atas, penulis akan mencoba membahas mengenai “Kegiatan Luar Sekolah Merupakan
Alat Pembelajaran yang Menyenangkan”.
BAB II
PEMECAHAN MASALAH
1. Pembelajaran yang menyenangkan
Kegiatan
belajar mengajar harus dilaksanakan dengan menyenangkan. Kegiatan belajar
mengajar yang kurang disukai siswa tidak akan menghasilkan tujuan secara
maksimal. Pembelajaran yang menyenangkan akan memberikan kenyamanan bagi siswa
dalam menyerap materi pelajaran. Dengan pembelajaran yang berlangsung secara
menyenangkan akan memberi pengaruh yang positif bagi perkembangan jiwa anak,
bahkan siswa akan mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan imajinasi dan daya
nalarnya sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
Pembelajaran yang
menyenangkan pun harus dilakukan guru secara kreatif, karena model pembelajaran
ini akan dapat memotivasi siswa untuk belajar secara terus menerus guna
memahami cakrawala pengetahuan yang teramat luas. Tetapi yang pertama yang
harus dibangun dulu dalam konsep pembelajaran yang menyenangkan adalah
pemahaman konsep. Janganlah pemahaman konsep diajarkan kepada siswa dengan
tidak secara kreatif. Hal ini akan berdampak buruk pada siswa dalam
pembelajaran selanjutnya. Apabila pemahaman konsep diajarkan tanpa metode yang
membuat anak senang tentu hasil pembelajaran tidak akan seperti yang kita
harapkan bersama.
2. Kegiatan luar sekolah
Lingkungan alam terbuka
yang terbentang luas di negara kita ini apabila digunakan secara kreatif
merupakan media yang esensial bagi pengembangan diri siswa. Alam menyediakan
sesuatu yang besar bagi siswa untuk belajar banyak hal, seperti nilai
kejujuran, percaya diri, dan kemampuan diri. Melalui alam, siswa juga dapat
berinteraksi dengan berbagai masalah yang ada di alam bebas itu sendiri dan
dalam suasana yang menyenangkan.
Kegiatan luar sekolah
ini memanfaatkan lingkungan alam untuk mengembangkan pribadi anak secara utuh,
melalui kegiatan jasmani yang dapat menimbulkan rasa senang, berkeinginan untuk
mengatasi suatu tantangan, dan kepuasan apabila bisa memecahkan masalah dengan
orang lain.
Melalui berbagai
aktivitasnya, menurut Endang Tri Hanani (2008 : 2) kegiatan luar sekolah ini
mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan percaya
diri
2. Mengembangkan rasa
saling mendukung dalam satu kelompok
3. Mengembangkan agilitas dan koordinasi gerak
4. Menumbuhkan rasa kepuasan terhadap diri
sendiri dan keberadaan hidup bersama dengan orang lain.
5.
Menumbuhkan rasa kebersamaan/menyatu dengan lingkungan alam bebas.
2.1.
Jenis kegiatan luar sekolah
2.1.1.
Masuk lingkaran
A. Tujuan
Permainan ini
bertujuan untuk menambah keakraban diantara peserta dan dapat menimbulkan rasa
kebersamaan dan kehangatan suasana.
B. Alat dan perlengkapan :
Alat yang
dibutuhkan sebuah kapur tulis untuk membuat lingkaran.yang sesuai dengan jumlah
kelompok dan lingkaran tersebut diusahakan lebih kecil dari jumlah anggota bila
mereka sedang berdiri bersama.
C. Pelaksanaan
-
Pembina memerintahkan peserta masuk ke
dalam lingkarannya masing-masing dan diminta untuk tidak menginjak garis.
-
Sebagai
tanda dimulai dengan menggunakan peluit
-
Kegiatan
dapat diulang-ulang dan dilombakan antar kelompok.
2.1.2. Lompat tarzan
A. Tujuan
Meningkatkan dan
mengembangkan sikap semangat berkompetisi, kerjasama, tanggung jawab,
menghadapi tantangan, sportivitas dan kemampuan berkomusikasi.
B. Alat dan perlengkapan
-
Tambang
ukuran panjang 10 m.
-
Pohon yang memiliki cabang yang kuat
-
Cangkul untuk membuat kubangan lumpur
-
Air untuk membasahi tanah
-
Rintangan
berada di bawah tali yang menggantung.
C. Pelaksanaan
-
Tali
menggantung pada cabang pohon di atas rintangan.
-
Peserta
berdiri di seberang rintangan
-
Dengan
tongkat atau ranting, peserta berusaha meraih tali.
-
Peserta
berusaha melewati rintangan seperti tarzan sedang berayun dengan tali.
BAB
III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah
dipaparkan dalam BAB II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
2.
Kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan menyenangkan.
3.
Kegiatan luar sekolah merupakan alat pembelajaran yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar