Senin, 19 Maret 2012


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
            Dalam pendidikan akan terkandung unsur pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan guru secara terencana, terprogram , dan sistematis. Artinya kegiatan belajar mengajar harus terlaksana dengan baik dan hasilnya pun terukur.
            Dalam pembelajaran, kondisi nyata yang menyangkut siswa atau anak didik yang sering kita hadapi adalah :
1. Semangat dan minat belajar rendah
2. Daya hafal, pemahaman, pendalaman dan penerapan materi rendah
3. Banyak yang tidak memperoleh pendidikan yang setara
4. Kesenjangan interaksi antara siswa dan guru
Kondisi siswa yang seperti tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran. Karena dalam pembelajaran sehari-hari bisa kita lihat bahwa metode pembelajaran seringkali membuat anak kurang bisa berinteraksi. Hal ini dikarenakan :
1. Metode pembelajaran yang searah.
2. Membosankan dan tidak menyenangkan
3. Kurang interaktif dan komunikatif
4. Guru hanya mengejar target materi
           Menurut Sehaller dan Lazarus menerangkan bahwa “Permainan merupakan kegiatan manusia yang berlawanan dengan kerja dan kesungguhan hidup, tetapi permainan itu merupakan imbangan antara kerja dan istirahat”.
Menurut Drijarkara (1955 : 146) berpendapat bahwa “Dorongan untuk bermain itu pasti ada pada setiap manusia. Akan tetapi lebih-lebih pada manusia muda, sebab itu sudah semestinya bahwa permainan digunakan untuk  pendidikan”.
           Kegiatan luar sekolah merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berekspresi secara fisik mental dan emosional di alam bebas.
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mencoba membahas mengenai “Kegiatan Luar Sekolah Merupakan Alat Pembelajaran yang Menyenangkan”.




BAB II
PEMECAHAN MASALAH

1. Pembelajaran yang menyenangkan
           Kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan menyenangkan. Kegiatan belajar mengajar yang kurang disukai siswa tidak akan menghasilkan tujuan secara maksimal. Pembelajaran yang menyenangkan akan memberikan kenyamanan bagi siswa dalam menyerap materi pelajaran. Dengan pembelajaran yang berlangsung secara menyenangkan akan memberi pengaruh yang positif bagi perkembangan jiwa anak, bahkan siswa akan mendapatkan kemudahan dalam mengembangkan imajinasi dan daya nalarnya sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
           Pembelajaran yang menyenangkan pun harus dilakukan guru secara kreatif, karena model pembelajaran ini akan dapat memotivasi siswa untuk belajar secara terus menerus guna memahami cakrawala pengetahuan yang teramat luas. Tetapi yang pertama yang harus dibangun dulu dalam konsep pembelajaran yang menyenangkan adalah pemahaman konsep. Janganlah pemahaman konsep diajarkan kepada siswa dengan tidak secara kreatif. Hal ini akan berdampak buruk pada siswa dalam pembelajaran selanjutnya. Apabila pemahaman konsep diajarkan tanpa metode yang membuat anak senang tentu hasil pembelajaran tidak akan seperti yang kita harapkan bersama.


2. Kegiatan luar sekolah
           Lingkungan alam terbuka yang terbentang luas di negara kita ini apabila digunakan secara kreatif merupakan media yang esensial bagi pengembangan diri siswa. Alam menyediakan sesuatu yang besar bagi siswa untuk belajar banyak hal, seperti nilai kejujuran, percaya diri, dan kemampuan diri. Melalui alam, siswa juga dapat berinteraksi dengan berbagai masalah yang ada di alam bebas itu sendiri dan dalam suasana yang menyenangkan.
           Kegiatan luar sekolah ini memanfaatkan lingkungan alam untuk mengembangkan pribadi anak secara utuh, melalui kegiatan jasmani yang dapat menimbulkan rasa senang, berkeinginan untuk mengatasi suatu tantangan, dan kepuasan apabila bisa memecahkan masalah dengan orang lain.
           Melalui berbagai aktivitasnya, menurut Endang Tri Hanani (2008 : 2) kegiatan luar sekolah ini mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan percaya diri
2. Mengembangkan rasa saling mendukung dalam satu kelompok
3. Mengembangkan agilitas dan koordinasi gerak
4.  Menumbuhkan rasa kepuasan terhadap diri sendiri dan keberadaan hidup bersama dengan orang lain.
5. Menumbuhkan rasa kebersamaan/menyatu dengan lingkungan alam bebas.
2.1. Jenis kegiatan luar sekolah
2.1.1. Masuk lingkaran


A. Tujuan
Permainan ini bertujuan untuk menambah keakraban diantara peserta dan dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan kehangatan suasana.
B. Alat dan perlengkapan :
Alat yang dibutuhkan sebuah kapur tulis untuk membuat lingkaran.yang sesuai dengan jumlah kelompok dan lingkaran tersebut diusahakan lebih kecil dari jumlah anggota bila mereka sedang berdiri bersama.
C. Pelaksanaan
-          Pembina memerintahkan peserta masuk ke dalam lingkarannya masing-masing dan diminta untuk tidak menginjak garis.
-          Sebagai tanda dimulai dengan menggunakan peluit
-          Kegiatan dapat diulang-ulang dan dilombakan antar kelompok.
2.1.2. Lompat tarzan
A. Tujuan
Meningkatkan dan mengembangkan sikap semangat berkompetisi, kerjasama, tanggung jawab, menghadapi tantangan, sportivitas dan kemampuan berkomusikasi.
B. Alat dan perlengkapan
-       Tambang ukuran panjang 10 m.
-       Pohon yang memiliki cabang yang kuat
-       Cangkul untuk membuat kubangan lumpur
-       Air untuk membasahi tanah
-       Rintangan berada di bawah tali yang menggantung.
C.  Pelaksanaan
-       Tali menggantung pada cabang pohon di atas rintangan.
-       Peserta berdiri di seberang rintangan
-       Dengan tongkat atau ranting, peserta berusaha meraih tali.
-       Peserta berusaha melewati rintangan seperti tarzan sedang berayun dengan tali.

















BAB III
KESIMPULAN

                  Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam BAB II, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
2. Kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan dengan menyenangkan.
3. Kegiatan luar sekolah merupakan alat pembelajaran yang menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar