Rabu, 21 Maret 2012

KEGIATAN LUAR SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
            Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
            Dalam pendidikan akan terkandung unsur pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan guru secara terencana, terprogram , dan sistematis. Artinya kegiatan belajar mengajar harus terlaksana dengan baik dan hasilnya pun terukur.
            Dalam pembelajaran, kondisi nyata yang menyangkut siswa atau anak didik yang sering kita hadapi adalah :
1. Semangat dan minat belajar rendah
2. Daya hafal, pemahaman, pendalaman dan penerapan materi rendah
3. Banyak yang tidak memperoleh pendidikan yang setara
4. Kesenjangan interaksi antara siswa dan guru
Kondisi siswa yang seperti tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh metode pembelajaran. Karena dalam pembelajaran sehari-hari bisa kita lihat bahwa metode pembelajaran seringkali membuat anak kurang bisa berinteraksi. Hal ini dikarenakan :
1. Metode pembelajaran yang searah.
2. Membosankan dan tidak menyenangkan
3. Kurang interaktif dan komunikatif
4. Guru hanya mengejar target materi
           Menurut Rob and Poerouwer (1950 : 38) mengatakan “bila seorang guru permainan nenentukan menepati tujuan permainan, bahwa anak bersaing untuk kesenangannya, para pemain akan bermain dengan senang, maka akan timbullah realitas yang harmonis dengan ditandai dengan adanya ketertiban dan keteraturan, akan timbul banyak situasi pedagogik”.
Menurut Drijarkara (1955 : 146) berpendapat bahwa “Dorongan untuk bermain itu pasti ada pada setiap manusia. Akan tetapi lebih-lebih pada manusia muda, sebab itu sudah semestinya bahwa permainan digunakan untuk  pendidikan”.
           Kegiatan luar sekolah merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berekspresi secara fisik mental dan emosional di alam bebas.
           Kegiatan luar sekolah merupakan bagian dari permainan. Kegiatan ini merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan siswa untuk berekspresi dan mengembangkan diri. Dalam kegiatan luar sekolah, siswa diberikan permainan-permainan yang dapat merangsang mereka untuk beraktivitas sehingga mereka akan melakukan permainan-permainan itu dengan rasa yang menyenangkan.
           Menurut Endang Tri Hanani (2008 : 8) menyebutkan bahwa “Kegiatan luar sekolah dirancang agar peserta dapat merasakan kesenangan dan kepuasan dalam melakukan suatu kegiatan yang baru pertama kali dilakukannya, dimana dalam melakukan kegiatannya akan mendapat semangat dari orang lain. Situasi ini dapat menumbuh kembangkan aspek-aspek psikososial seperti : kerja sama, menghargai orang lain, tanggung jawab, dan empati”.
           Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mencoba membahas mengenai “Kegiatan Luar Sekolah dapat menumbuhkan rasa kerja sama antar anggota”.


BAB II
PEMECAHAN MASALAH

1.  Kegiatan luar sekolah
           Kegiatan luar sekolah merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk berekspresi secara fisik, mental dan emosional di alam bebas. Kegiatan ini memanfaatkan lingkungan alam bagi pengembangan pribadi anak secara utuh, melalui kegiatan jasmani yang memadukan rasa senang dalam berpetualang, keinginan untuk mengatasi tantangan, dan kepuasan dalam memecahkan masalah bersama orang lain.
           Kegiatan luar sekolah dirancang agar peserta dapat merasakan kesenangan dan kepuasan dalam melakukan suatu kegiatan yang baru pertama kali dilakukannya, dimana dalam melakukan kegiatannya akan mendapat semangat dari orang lain. Situasi ini dapat menumbuh kembangkan aspek-aspek psikososial seperti : kerjasama, menghargai orang lain, tanggung jawab, dan empati.
           Lingkungan alam terbuka yang terbentang luas di negara kita ini apabila digunakan secara kreatif merupakan media yang esensial bagi pengembangan diri siswa. Alam menyediakan sesuatu yang besar bagi siswa untuk belajar banyak hal, seperti nilai kejujuran, percaya diri, dan kemampuan diri. Melalui alam, siswa juga dapat berinteraksi dengan berbagai masalah yang ada di alam bebas itu sendiri dan dalam suasana yang menyenangkan.
           Kegiatan luar sekolah merupakan bagian dari permainan. Kegiatan ini merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan siswa untuk berekspresi dan mengembangkan diri. Dalam kegiatan luar sekolah, siswa diberikan permainan-permainan yang dapat merangsang mereka untuk beraktivitas sehingga mereka akan melakukan permainan-permainan itu dengan rasa yang menyenangkan.
           Kegiatan luar sekolah ini memanfaatkan lingkungan alam untuk mengembangkan pribadi anak secara utuh, melalui kegiatan jasmani yang dapat menimbulkan rasa senang, berkeinginan untuk mengatasi suatu tantangan, dan kepuasan apabila bisa memecahkan masalah dengan orang lain.
           Melalui berbagai aktivitasnya, menurut Endang Tri Hanani (2008 : 2) kegiatan luar sekolah ini mempunyai sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan percaya diri
2. Mengembangkan rasa saling mendukung dalam satu kelompok
3. Mengembangkan agilitas dan koordinasi gerak
4.  Menumbuhkan rasa kepuasan terhadap diri sendiri dan keberadaan hidup bersama dengan orang lain.
5. Menumbuhkan rasa kebersamaan/menyatu dengan lingkungan alam bebas.

2. Jenis kegiatan luar sekolah
2.1. Semua berdiri
A. Tujuan
Permainan ini bertujuan untuk untuk mengetahui nilai-nilai dari tanggung jawab, kebersamaan, kerja sama dan demokrasi.
B. Alat dan perlengkapan
-       Tanpa alat.
C.  Pelaksanaan
-       Siswa berdiri berbanjar kebelakangDua orang yang kira-kira sama tingginya duduk berhadapan di tanah..
-       Telapak kaki berhadapan, lutut ditekuk, tangan saling berpegangan dengan kuat.
-       Dari posisi duduk ini peserta dimimta untuk berdiri dengan saling menunjang.
-       Untuk pengembangan permainan ini bisa dengan penambahan jumlah peserta, sehingga seluruh peserta bisa melakukan permainan ini dengan saling bergandengan membentuk satu lingkaran dan dari posisi duduk bisa melakukan gerakan berdiri secara bersama-sama.
2.2. Masuk Lingkaran.
A. Tujuan
Permainan ini bertujuan untuk menambah keakraban diantara peserta dan dapat meumbuhkan rasa kebersamaan dan kehangatan suasana.
B. Alat dan perlengkapan :
Alat yang dibutuhkan hanya sebuah alat tulis untuk membuat lingkaran-lingkaran yang dibuat sesuai dengan jumlah kelompok yang ada. Besarnya lingkaran disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok, tetapi diusahakan lebih kecil dari jumlah anggota apabila mereka berdiri bergabung bersama.
C. Pelaksanaan
-       Pembina menyampaikan bahwa peserta diminta masuk dalam lingkaran masing-masing kelompoknya dan tidak boleh menginjak garis lingkaran begitu aba-aba diberikan.
-       Sebagai tanda pembina akan membunyikan peluit dan segera semua peserta masuk pada lingkaran dan bergabung dengan anggotanya maing-masing.
-       Kegiatan dapat diulang-ulang dan dapat juga dilombakan antar kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar